"bayar untuk setiap tertawa" sistem unik klub komedi di spanyol
Tertawalah dalam periode tertawa itu belum dilarang. Kalimat tersebut
selalu Anda dengar dan nggak menjadi persoalan. Namun bagaimana kalau
Anda harus mengeluarkan sejumlah uang setiap kali Anda tertawa?
Seperti yang dikutip dari Odditycentral, Sabtu (18/10/2014), sebuah klub komedi di Barcelona, Spanyol, menarik bayaran ke pengunjung yang dikalkulasi setiap kali tertawa.
Disebut "Pay-Per-Laugh", konsep itu menciptakan kafe The Teatreneu menggratiskan biaya masuk pada pengunjung yang ingin menyaksikan hiburan komedi di sana. Namun biaya bakal dibebankan dengan hitungan setiap kali mereka tertawa. Software pengenal paras bakal dipakai untuk menghitung berapa kali pengunjung tertawa.
Software pengenal paras itu dipasang di setiap kursi untuk mengenali saat orang yang duduk di situ tertawa. Setiap tawa dikenai biaya 0.30 Euro atau Rp 4 ribu dengan batasan maksimal 24 Euro (Rp 300-an ribu).
Konsep khusus tersebut merupakan hasil ciptaan agensi periklanan The Cyranos McCann. "Pay-Per-Laugh" dipakai selaku sarana "protes" atas naiknya pajak pertunjukan teater. Pemerintah menaikkan pajak pertunjukan dari delapan persen jadi 20 persen yang akhirnya menurunkan jumlah pemirsa hingga 30 persen dalam setahun.
Percobaan ini cukup sukses dengan lakunya tiket dan diliput oleh media-media sambil jadi pembicaraan di jejaring sosial. Alhasil pengunjung meningkat dan setiap pertunjukan "Pay-Per-Laugh" menghasilkan 28 ribu Euro (Rp 433 juta) lebih banyak dari umumnya.
Kini sistem tersebut dipakai juga oleh teater lainnya di seantero Spanyol sambil negara tetangga. James Woroniecki, owner Klub London 99, mengaku ikut berminat. "Banyak orang yang tertawa terpingkal-pingkal di sini, jadi kita harus mempersiapkan kasir di setiap kursi," ucapnya.
Seperti yang dikutip dari Odditycentral, Sabtu (18/10/2014), sebuah klub komedi di Barcelona, Spanyol, menarik bayaran ke pengunjung yang dikalkulasi setiap kali tertawa.
Disebut "Pay-Per-Laugh", konsep itu menciptakan kafe The Teatreneu menggratiskan biaya masuk pada pengunjung yang ingin menyaksikan hiburan komedi di sana. Namun biaya bakal dibebankan dengan hitungan setiap kali mereka tertawa. Software pengenal paras bakal dipakai untuk menghitung berapa kali pengunjung tertawa.
Software pengenal paras itu dipasang di setiap kursi untuk mengenali saat orang yang duduk di situ tertawa. Setiap tawa dikenai biaya 0.30 Euro atau Rp 4 ribu dengan batasan maksimal 24 Euro (Rp 300-an ribu).
Konsep khusus tersebut merupakan hasil ciptaan agensi periklanan The Cyranos McCann. "Pay-Per-Laugh" dipakai selaku sarana "protes" atas naiknya pajak pertunjukan teater. Pemerintah menaikkan pajak pertunjukan dari delapan persen jadi 20 persen yang akhirnya menurunkan jumlah pemirsa hingga 30 persen dalam setahun.
Percobaan ini cukup sukses dengan lakunya tiket dan diliput oleh media-media sambil jadi pembicaraan di jejaring sosial. Alhasil pengunjung meningkat dan setiap pertunjukan "Pay-Per-Laugh" menghasilkan 28 ribu Euro (Rp 433 juta) lebih banyak dari umumnya.
Kini sistem tersebut dipakai juga oleh teater lainnya di seantero Spanyol sambil negara tetangga. James Woroniecki, owner Klub London 99, mengaku ikut berminat. "Banyak orang yang tertawa terpingkal-pingkal di sini, jadi kita harus mempersiapkan kasir di setiap kursi," ucapnya.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment