Lembah Harau Pesona Kecantikan Lembah di Indonesia
PERJALANAN 1, 5 jam dari Bukittinggi ke arah barat tidak akan sia-sia
lantaran Anda akan dihidangkan suasana alam pegunungan dihiasi
jejeran air terjun asri setinggi sekitar seratus meter. Belum lagi
tempatnya dilewati empat buah sungai yang bening siap memanjakan mata
Anda.
Lembah Harau merupakan lembah yang subur terletak di Kecamatan Harau, Kab Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Berada sekitar 138 km dari Padang dan sekitar 47 km dari Bukittinggi atau sekitar 18 km dari Kota Payakumbuh dan 2 km dari pusat pemerintahan Kab Lima Puluh Kota. Tempat ini dikelilingi batu granit curam berwarna-warni dengan ketinggian seratus sampai 500 meter.
Transportasi umum siap mengirim Anda yang datang melalui Bukittinggi. Menyewa minivan atau sepeda motor akan meyakinkan waktu singgah Anda di dataran tinggi Minangkabau lebih tepat. dan inilah diantara lembah terindah di Indonesia.
Harau dipercayai berasal dari kata ‘parau’, istilah setempat yang maksudnya suara serak. Dulu, penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu selalu menghadapi banjir dan longsor sehingga memunculkan kegaduhan dan kepanikan. Penduduknya selalu menjerit histeris dan akhirnya memunculkan suara parau. Dengan tanda suara penduduknya banyak yang parau didengar kemudian daerah yang disebutkan dinamakan ‘orau’ dan kemudian berubah nama berubah jadi ‘Arau’ sampai akhirnya penyebutan lebih selalu berubah jadi ‘harau’.
Melakukan perjalanan sejauh 44 kilometer ke arah Pekanbaru dan Riau kemudian Anda akan berhenti di Lembah Harau dengan tebing batu granit curam setinggi 80-300 meter. Pagar tebing cadas yang curam dan tidak bengkok berwarna kemerah-merahan tegak mengelilingi lembah begitu menawan untuk Anda pandang dan sempurna dalam rekaman foto.
Lembah Harau mempunyai iklim tropis dan tanah yang subur, juga keindahan pemandangan alam yang menawan. Lembah Harau dijuluki Lembah Yosemite di Indonesia lantaran mempunyai keindahan semisal Taman Nasional Yosemite yang terletak di Sierra Nevada California dan sudah tersohor ke seluruh dunia.
Di Lembah Harau ini terdapat air terjun yang memiliki nama Bunta Waterfall atau secara setempat dikatakan Sarasah Bunta. Air terjun ini mengalirkan air tidak ada rasa segar dari dataran tinggi dengan 3 air terjun lainnya di lembah ini. Sarasah Bunta ini mempunyai air terjun yang berunta-unta asri apabila terpancar cahaya matahari semisal bidadari yang sedang mandi sehingga dinamakan Sarasah Bunta.
Air terjun Sarasah Bunta pertama kali dibuka tanggal 14 Agustus 1926 oleh Asisten Residen Lima Puluh Kota, F. Rinner bersama Tuanku Laras Datuk Kuning Nan Hitam dan Asisten Demang Datuk Kodoh Nan Hitam. Prasasti penanda ini mengisyaratkan keindahan air terjun Sarasah Bunta.
Di Sarasah Aie Luluih, airnya mengalir melampaui dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri. Ada kepercayaan mandi atau mencuci muka di sini bisa mengobati jerawat dan muka akan nampak cantik dan awet muda.
Di Sarasah Murai, selalu pada siangnya burung murai mandi serta memadu kasih sehingga khalayak menamakan ‘Sarasah Murai ‘. Ada kepercayaan di tempat ini untuk berdoa dan mandi agar lekas mendapat jodoh.
Lembah Harau sesungguhnya merupakan cagar alam seluas 669 hektar. Hasil survei tim geologi asal Jerman tahun 1980 menemukan jenis batuan yang ditemukan di daerah ini identik dengan yang ditemukan di dasar laut berupa batuan breksi dan konglomerat. Legenda khalayak Sarasah Aka Barayunjuga memberitahukan bahwa di sekitar Cagar Alam Lembah Harau dulunya adalah laut.
Lembah Harau ini terdiri dari 3 kawasan yakni Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang. Resort Aka Barayun mempunyai keindahan air terjun dan kolam renang ditambah nuansa alam yang asri. Selain yang sama berpotensi untuk pengembangan olah raga panjat tebing lantaran mempunyai bukit batu yang curam dan mampu memantulkan suara (echo). Di sini juga terdapat fasiltas penginapan berupa homestay lengkap dengan fasilitasnya. Di sinilah penggemar olah raga panjat tebing semisal menemukan surganya.
Dinding curam bukan cuma berubah jadi pesona bagi fotografer tetapi pemanjat tebing juga tertarik mendaki dinding di lembah ini dimana terdapat 300 lokasi panjat tebing. Di sisi lain, pagar tebing cadas yang curam sudah menciptakan relief cantik sekalian menantang terlebih Anda yang menyenangi olahraga panjat tebing.
Kecuraman tebing di tempat ini meraih 90 derajat dengan ketinggian yang meraih 150 sampai 200 meter. Tak keliru rasanya apabila Lembah Harau berubah jadi surga bagi pecinta panjat tebing. Para pemanjat menjuluki lembah ini selaku Yosemite-nya Indonesia.
Lembah Harau merupakan lembah yang subur terletak di Kecamatan Harau, Kab Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Berada sekitar 138 km dari Padang dan sekitar 47 km dari Bukittinggi atau sekitar 18 km dari Kota Payakumbuh dan 2 km dari pusat pemerintahan Kab Lima Puluh Kota. Tempat ini dikelilingi batu granit curam berwarna-warni dengan ketinggian seratus sampai 500 meter.
Transportasi umum siap mengirim Anda yang datang melalui Bukittinggi. Menyewa minivan atau sepeda motor akan meyakinkan waktu singgah Anda di dataran tinggi Minangkabau lebih tepat. dan inilah diantara lembah terindah di Indonesia.
Harau dipercayai berasal dari kata ‘parau’, istilah setempat yang maksudnya suara serak. Dulu, penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu selalu menghadapi banjir dan longsor sehingga memunculkan kegaduhan dan kepanikan. Penduduknya selalu menjerit histeris dan akhirnya memunculkan suara parau. Dengan tanda suara penduduknya banyak yang parau didengar kemudian daerah yang disebutkan dinamakan ‘orau’ dan kemudian berubah nama berubah jadi ‘Arau’ sampai akhirnya penyebutan lebih selalu berubah jadi ‘harau’.
Melakukan perjalanan sejauh 44 kilometer ke arah Pekanbaru dan Riau kemudian Anda akan berhenti di Lembah Harau dengan tebing batu granit curam setinggi 80-300 meter. Pagar tebing cadas yang curam dan tidak bengkok berwarna kemerah-merahan tegak mengelilingi lembah begitu menawan untuk Anda pandang dan sempurna dalam rekaman foto.
Lembah Harau mempunyai iklim tropis dan tanah yang subur, juga keindahan pemandangan alam yang menawan. Lembah Harau dijuluki Lembah Yosemite di Indonesia lantaran mempunyai keindahan semisal Taman Nasional Yosemite yang terletak di Sierra Nevada California dan sudah tersohor ke seluruh dunia.
Di Lembah Harau ini terdapat air terjun yang memiliki nama Bunta Waterfall atau secara setempat dikatakan Sarasah Bunta. Air terjun ini mengalirkan air tidak ada rasa segar dari dataran tinggi dengan 3 air terjun lainnya di lembah ini. Sarasah Bunta ini mempunyai air terjun yang berunta-unta asri apabila terpancar cahaya matahari semisal bidadari yang sedang mandi sehingga dinamakan Sarasah Bunta.
Air terjun Sarasah Bunta pertama kali dibuka tanggal 14 Agustus 1926 oleh Asisten Residen Lima Puluh Kota, F. Rinner bersama Tuanku Laras Datuk Kuning Nan Hitam dan Asisten Demang Datuk Kodoh Nan Hitam. Prasasti penanda ini mengisyaratkan keindahan air terjun Sarasah Bunta.
Di Sarasah Aie Luluih, airnya mengalir melampaui dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri. Ada kepercayaan mandi atau mencuci muka di sini bisa mengobati jerawat dan muka akan nampak cantik dan awet muda.
Di Sarasah Murai, selalu pada siangnya burung murai mandi serta memadu kasih sehingga khalayak menamakan ‘Sarasah Murai ‘. Ada kepercayaan di tempat ini untuk berdoa dan mandi agar lekas mendapat jodoh.
Lembah Harau sesungguhnya merupakan cagar alam seluas 669 hektar. Hasil survei tim geologi asal Jerman tahun 1980 menemukan jenis batuan yang ditemukan di daerah ini identik dengan yang ditemukan di dasar laut berupa batuan breksi dan konglomerat. Legenda khalayak Sarasah Aka Barayunjuga memberitahukan bahwa di sekitar Cagar Alam Lembah Harau dulunya adalah laut.
Lembah Harau ini terdiri dari 3 kawasan yakni Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang. Resort Aka Barayun mempunyai keindahan air terjun dan kolam renang ditambah nuansa alam yang asri. Selain yang sama berpotensi untuk pengembangan olah raga panjat tebing lantaran mempunyai bukit batu yang curam dan mampu memantulkan suara (echo). Di sini juga terdapat fasiltas penginapan berupa homestay lengkap dengan fasilitasnya. Di sinilah penggemar olah raga panjat tebing semisal menemukan surganya.
Dinding curam bukan cuma berubah jadi pesona bagi fotografer tetapi pemanjat tebing juga tertarik mendaki dinding di lembah ini dimana terdapat 300 lokasi panjat tebing. Di sisi lain, pagar tebing cadas yang curam sudah menciptakan relief cantik sekalian menantang terlebih Anda yang menyenangi olahraga panjat tebing.
Kecuraman tebing di tempat ini meraih 90 derajat dengan ketinggian yang meraih 150 sampai 200 meter. Tak keliru rasanya apabila Lembah Harau berubah jadi surga bagi pecinta panjat tebing. Para pemanjat menjuluki lembah ini selaku Yosemite-nya Indonesia.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment