Curug Malela Obyek Wisata Unggulan - Bandung
Di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) banyak obyek wisata alam. Daya tariknya cukup memikat dan memberi harapan masa depan. Salah satunya, obyek wisata Curug Malela yang berada di Kec. Rongga. Curug Malela memiliki masa depan yang baik. Jika infrastruktur menuju obyek itu sudah dibuat, wisatawan dipastikan akan mengalir deras.
Saat ini Curug Malela berada dalam cengkeraman Perum Perhutani Jawa Barat-Banten. Pengelolanya berharap, Curug Malela suatu saat akan menjadi obyek wisata unggulan. Perum Perhutani masih belum memberikan kepastian untuk pembangunan infrastruktur itu. Ini menyangkut kepentingan Perhutani, Pemerintah KBB dan Desa Cicadas Kec. Rongga. Untuk itu, Perhutani akan segera mendata lahan yang akan dijadikan jalan menuju Curug Malela.
Di lain pihak, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KBB, sudah lama mengenal Curug Malela. Potensinya cukup dapat diandalkan untuk pemasukan pendapatan asli daerah. Bahkan bisa mengundang investor. Tetapi, infrastruktur jalan menuju obyek saat baru ada jalan satapat. Jadi hanya sepedamotor saja yang bisa masuk ke obyek wisata tersebut.
Perhutani sendiri sebagai pemilik obyek telah lama menyimpan angan-angan ingin membangun obyek wisata Curug Malela. Karena itu, Perhutani siap-siap mendata lahan yang akan dijadikan aksesibilitas agar bukan hanya jalan satapak. Kedua lembaga tersebut ternyata memiliki pemahaman yang sama ingin membangun infrastruktur untuk menjadi akses bagi kendaraan bermotor roda empat.
Malah kedua lembaga itu sepakat ingin segera berdialog dalam satu meja untuk membicarakan pengembangan dan pembangunan Curug Malela. Mereka pun sependapat, Curug Malela akan menjadi obyek wisata andalan yang kelak akan selalu menjadi incaran wisatawan. Investor pun akan siap menanamkan modalnya di obyek wisata Curug Malela jika potensinya sudah terlihat.
Agus Yaoman dalam suatu obrolan dengan Tabloid Infowisata pernah mengatakan, yang dijual itu adalah lingkungan. Lingkungan yang sudah tertata dan ada akses jalannya, pasti akan diincar oleh investor. Mereka siap menanamkan modalnya di obyek itu karena tahu potensinya akan menjadi andalan daerah yang memiliki masa depan yang cerah dan berkembang.
Kini pun dengan hanya jalan satapak saja, wisatawan yang berkunjung ke Curug Malela sudah cukup banyak dan mungkin jika sudah ada akses jalan untuk kendaraan bermotor roda empat, wisatawan juga bukan hanya lokal, mungkin saja nasional. Bahkan bisa jadi wisatawan mancanagara pun berkeinginan mengunjungi Curug Malela. Ini saja, harus ada kerjasama dengan ASITA alias agen perjalanan. Apalagi jika di kawasan obyek itu sudah dibangun akomodasi dengan nuansa pedesaan namun memiliki kelengkapan untuk wisatawan.
Biasanya, wisatawan regional, nasional dan mancanegara datang tidak hanya seorang diri atau berduaan saja melainkan berombongan. Karena itu, di kawasan Curug Malela sudah dibangun sarana-sarana lain, bantuan Pemprov Jabar berupa tempat mengaso, wc, mushala dan sumur pompa. Selasa lalu 1 Maret 2011, segenap pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, berwisata ke Curug Malela sambil meninjau bantuan Pemprov Jabar dipimpin Kepala Dinasnya Herdiwan. Jika kebetulan ada usaha rakyat yang menjajakan produk hasil pertanian atau home industri, tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KBB untuk membina mereka.
Keindahan Curug Malela memang dapat dijual. Air terjun yang jernih, alam yang menghijau dan penduduk yang ramah tamah akan memberi kesan tersendiri kepada wisatawan. Mungkin saja mereka pun berpromosi dari mulut ke mulut setelah ke Curug Malela. Biasanya terjadi saat ngobrol dengan sejawat.
Saat ini Curug Malela berada dalam cengkeraman Perum Perhutani Jawa Barat-Banten. Pengelolanya berharap, Curug Malela suatu saat akan menjadi obyek wisata unggulan. Perum Perhutani masih belum memberikan kepastian untuk pembangunan infrastruktur itu. Ini menyangkut kepentingan Perhutani, Pemerintah KBB dan Desa Cicadas Kec. Rongga. Untuk itu, Perhutani akan segera mendata lahan yang akan dijadikan jalan menuju Curug Malela.
Di lain pihak, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KBB, sudah lama mengenal Curug Malela. Potensinya cukup dapat diandalkan untuk pemasukan pendapatan asli daerah. Bahkan bisa mengundang investor. Tetapi, infrastruktur jalan menuju obyek saat baru ada jalan satapat. Jadi hanya sepedamotor saja yang bisa masuk ke obyek wisata tersebut.
Perhutani sendiri sebagai pemilik obyek telah lama menyimpan angan-angan ingin membangun obyek wisata Curug Malela. Karena itu, Perhutani siap-siap mendata lahan yang akan dijadikan aksesibilitas agar bukan hanya jalan satapak. Kedua lembaga tersebut ternyata memiliki pemahaman yang sama ingin membangun infrastruktur untuk menjadi akses bagi kendaraan bermotor roda empat.
Malah kedua lembaga itu sepakat ingin segera berdialog dalam satu meja untuk membicarakan pengembangan dan pembangunan Curug Malela. Mereka pun sependapat, Curug Malela akan menjadi obyek wisata andalan yang kelak akan selalu menjadi incaran wisatawan. Investor pun akan siap menanamkan modalnya di obyek wisata Curug Malela jika potensinya sudah terlihat.
Agus Yaoman dalam suatu obrolan dengan Tabloid Infowisata pernah mengatakan, yang dijual itu adalah lingkungan. Lingkungan yang sudah tertata dan ada akses jalannya, pasti akan diincar oleh investor. Mereka siap menanamkan modalnya di obyek itu karena tahu potensinya akan menjadi andalan daerah yang memiliki masa depan yang cerah dan berkembang.
Kini pun dengan hanya jalan satapak saja, wisatawan yang berkunjung ke Curug Malela sudah cukup banyak dan mungkin jika sudah ada akses jalan untuk kendaraan bermotor roda empat, wisatawan juga bukan hanya lokal, mungkin saja nasional. Bahkan bisa jadi wisatawan mancanagara pun berkeinginan mengunjungi Curug Malela. Ini saja, harus ada kerjasama dengan ASITA alias agen perjalanan. Apalagi jika di kawasan obyek itu sudah dibangun akomodasi dengan nuansa pedesaan namun memiliki kelengkapan untuk wisatawan.
Biasanya, wisatawan regional, nasional dan mancanegara datang tidak hanya seorang diri atau berduaan saja melainkan berombongan. Karena itu, di kawasan Curug Malela sudah dibangun sarana-sarana lain, bantuan Pemprov Jabar berupa tempat mengaso, wc, mushala dan sumur pompa. Selasa lalu 1 Maret 2011, segenap pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, berwisata ke Curug Malela sambil meninjau bantuan Pemprov Jabar dipimpin Kepala Dinasnya Herdiwan. Jika kebetulan ada usaha rakyat yang menjajakan produk hasil pertanian atau home industri, tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KBB untuk membina mereka.
Keindahan Curug Malela memang dapat dijual. Air terjun yang jernih, alam yang menghijau dan penduduk yang ramah tamah akan memberi kesan tersendiri kepada wisatawan. Mungkin saja mereka pun berpromosi dari mulut ke mulut setelah ke Curug Malela. Biasanya terjadi saat ngobrol dengan sejawat.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment